Lokasi : Situs Megalith Gunung Padang
Waktu : Sabtu, 9 Agustus 2014
Jumlah Tim : 6 Orang
Yah, rencana tinggal rencana. Hanya karena di jadwal yang sudah
disepakati kami kumpul di meeting point jam 6 pagi bukan berarti jam 6
teng sudah ada di sana, bisa jam 6.01 atau bahkan 6.59 ok skip. Setelah
ngaret yang cukup (di)dramatis(ir) akhirnya tim lengkap kumpul jam 7
pagi di meeting point, di bawah fly over Cileungsi.
Nah, di sana sudah ada bis Cianjur yang lagi ngetem. Kami naik bis,
cari posisi asik lalu bongkar camilan buat sarapan. Menit-menit pun
berlalu, alamat lama nunggu bis penuh. Di depan kami lihat ada angkot
biru yang ngetem juga dan usut punya usut ternyata mereka juga jurusan
Cianjur, lalu pindah lah kami (secara diam-diam) ke angkot. Angkotnya
bukan yang duduk kanan kiri ya tapi yang hadap depan semua.
Cileungsi » Jonggol » Cariu » … » Terminal Rawa Bango. Jalanannya
kelak kelok dan banyak yang rusak, tapi syukurlah pemandangannya ga cuma
pemukiman, ada juga perkebunan, sawah, ga monoton. Dan yang paling
penting jalanannya lancar (ga kek hubungan kita).
Sekitar jam 10 kami sampai di Terminal Rawa Bango. Begitu kami
turun angkot (ongkos 20k) sudah banyak (fans) tukang ojek dan calo
angkot (minta tanda tangan & foto bareng). Demi efisiensi waktu
akhirnya kami sewa angkot, kami mengikuti salah satu bapak calo. Pak
supir buka harga 150k PP Terminal-Gunung Padang-Terminal, kami tawar,
deal harga 130k (di blog yang sebelumnya kami baca sewa angkot PP
200k,lucky us)
Perjalanan dimulai lagi, kami lewat tengah kota Cianjur (yang ada
Inul Vistanya), ga lama kami mulai masuk jalan kecil yang hanya muat 2
mobil mepet dan jalannya jelek. Tapiii..pemandangannya luar biasa
(seperti kamu). Ada kebun pohon macem-macem, kamu, sawah, kamu, kebun
teh, kamu, indah kan. Jadi jalanan yang jelek sedikit terlupakan
walaupun masih terasa berguncang-guncang.
Setelah lebih dari 1 jam kami sampai di Gerbang masuk situs. Nah di
parkiran pak supir kami tinggal sambil nyanyi Pergi Untuk Kembali -
Ello (bagian ini ngarang). 1st destination : Toilet. Skip. Setelah
gerbang banyak tukang ojek yang nawarin “5k aja, masih naik 500 meter
neng” tapi berhubung kami hobi olahraga (& irit) jadi kami memilih
jalan. Dan kami ga pernah menyesal mengambil pilihan ituPemandanganya bro n sis, sekali lagi kami bilang luar biasa, walaupun jalannya nanjak, tapi ga begitu capek, cuacanya cerah, udaranya segar, kalau capek berhenti sebentar foto-foto sambil minum (terus bobo siang). Nah itu ga bakal bisa dilakukan kalo naik ojek. Dan juga ternyata jaraknya ga ada 500 meter, yah +/- 250 meter deh.
10 menit jalan kami sampai di loket tiket, tapi sebelum itu kami
makan dulu di depannya. Buat kamu yang ga bawa bekal jangan khawatir, di
sana banyak yang jual makanan minuman. Kami makan pagi + siang, lauknya
cukup banyak pilihan (12-15k/orang). Habis makan kami sholat zuhur di
belakang pos penjaga situs. Lalu lanjut beli tiket (2k) dan naik. Yak,
naik tangga yang jumlahnya entah berapa.
Untuk naik ada dua pilihan tangga, kanan atau kiri, untuk anak muda
pasti lebih tertantang untuk naik yang kiri, karena tangganya sudah ga
begitu bagus, hanya seperti batu yang disusun dan terjal. Kami, sebagai
orang yang berjiwa muda lebih memilih naik tangga kanan yang lebih
bagus. Naik tangga itu capek jendral, tapi jangan khawatir semua
pemandanga disana bagus, jadi kalau capek bisa berhenti dulu sambil
selfie.?
Alhamdulillah, setiap perjuangan pasti ada hasilnya, dan hasil dari
perjuangan kali ini adalah sebuah situs peninggalan jaman megalitikum
yang konon berusia lebih tua dari Piramida Mesir. WOW. Keterangan lebih
lanjut silahkan hubungi google atau sewa jasa pemandu wisata di sana
(50k). Yang jelas di sana kita bisa lihat batu-batu besar, iya besar.
Kami menghabiskan waktu +/- 2 jam untuk keliling situs, ga begitu
luas kok, kami sih lebih banyak foto-foto dan ngobrol (dari hati ke
hati). Cuacanya panas, jadi jangan lupa pake sunblock ya. Oh iya untuk
batu yang tiduran (?) kita boleh injak atau duduki, tapi kalo batu yang
berdiri ga boleh, jangan sampe ada niat mau foto ala shaolin di batu
berdirinya. Please.
Hampir jam 3 kami turun, kembali kepada bapak supir yang setia
menunggu. Lanjut perjalanan pulang menuju Terminal Rawa Bango. Sampai
terminal dengan asik, terima kasih pak supir. Sholat ashar dulu, lalu
kami cari makan, tapi sayang ga banyak pilihan, akhirnya beli di warung
tenda dan minta dibungkus karena diburu-buru kernet bis. Bis cuma berisi
kami berenam, bebas pilih duduk dimana aja, jadi berasa sewa bis.
3 detik setelah jalan bis berhenti lagi, ngetem. Bongkar makanan,
berhubung kalori yang di bakar lumayan banyak jadi makanpun gragas,
sayangnya masakannya kurang enak. Ngetem 30 menit, lama, akhirnya bis
jalan lagi, kernet nagih ongkos 20k/orang. Perjalanan pulang ini terasa
lama sekali, mungkin karena kami sudah capek (to the max), ada yang
tidur, dengerin musik, ngobrol, karaoke, berantem.
Sekitar jam 8 kami sampai di Cileungsi, makan bubur kacang ijo,
lalu pulang ke rumah dan kost masing-masing dengan badan yang lelah tapi
hati yang bahagia (aku, dan berharap kalian juga begitu). 4 hal yang
kami pelajari hari ini, pertama buang sampah pada tempatnya, kedua
kebersamaan, ketiga oh ketiga dan keempat belum ada.
Perjalanan yang sangat menyenangkan dengan teman-teman yang luar biasa, well ini trip pertama kami, jadi next trip kita kemana?
See you soon gaes :-)
X.O
[Devi]