Logo

Logo
Latest News
Monday, August 18, 2014

Jelajah Hutan, Pilihan Alternatif Liburan di Batam

Diatas bebatuan sei pancur yang kering di musim kemarau - Simpang Dam

Setelah ngubek-ngubek foto lama dikompi saya menemukan banyak foto-foto kenangan selama tinggal dan bekerja di Batam. Ini saya sempatkan nulis salah satu kisah perjalanan ketika liburan kerja di Batam. Pasti semua sudah pada tahu atau minimal pernah denger tentang Batam. Yah pulau kecil yang berdekatan dengan negara tetangga kita yang maju pesat, Singapura. Tapi wisata alam di Batam masih sangat alami dan menakjubkan dibanding Singapura loh. Contohnya banyak sekali pantai-pantai berpasir putih dan pulau-pulau yang eksotik yang kadang malah tanpa penghuni. Belum lagi bayak resort-resort yang berdiri sekeliling pantai Batam.
Sudah agak bosan tiap liburan ke pantai melulu, maka ketika ada teman yang memposting liburan jelajah alam maka saya pun ikut mendaftar. Dan ternyata yang mengadakan itu mapala dari Universitas Batam dan cumfire Batamindo. Ah biarin aja jalan bareng mahasiswa yg kece-kece toh wajah saya masih imut-imut #eh

 Senam Pemanasan dulu biar oto-otot ga kaku yee…

Kami menjelajahi hutan menuju  Pancur Simpang Dam, Muka Kuning. Rute jelajah kali ini mengukuti rutenya mapala Cumfire Batamindo. Start dimulai dari Masjid Nurul Islam Muka kuning-jalan  Simpang Dam- Perumahan Otorita Batam-Bukit Gundul-Dam ATB -Pancur. Biasanya tiap tahun Cumfire ini mengadakan lomba lintas bukit cumfire menjalang 17 Agustusan. Ah saya ga pernah bisa ikutan. Habis syaratnya itu satu tim 3 orang. Dan saya harus mencari 2 teman saya itu yang agak susah. Pada ga mau diajak blusukan, tapi kalau jalan ke mall byuuhh..langsung tancap gas dah hehe

Sebelum berangkat Sang ketua Tim memberi pengarahan kepada para peserta dan juga tidak lupa untuk senam pemanasan biar otot-otot tidak kaku. Maklum kan para kuli dan kuliah yang jarang olahraga hihi. Dan bawa bekal minum dan nasi kotak buat makan nanti setelah sampai di Pancur.

 Salah satu rintangan menyerberang, ini kayunya kering jadi aman.

Perjalanan diawal tidak ada pemandangan yang menarik karena disisi kiri kanan jalan Simpang Dam banyak berdiri ruli-ruli yang berjualan. Di Batam banyak juga loh ruli (rumah liar) seperti gubuk-gubuk dan bangunan liar yang didirikan diJakarta. Malahan diBatam ruli-ruli yang sudah banyak berdiri ada nama kampungnya seperti ruli di simpang dam ini orang menyebutnya kampung Aceh. Karena banyak orang-orang aceh. Ada juga disebagaian wilayah batam kampung ambon, kampung flores dll. Biasanya para pendatang ini yang tidak memiliki skill ini tinggal didaerah ruli-ruli ini demi bisa bertahan hidup.

Setelah melewati perumahan Otorita Batam maka akan melalui hutan Gundul. Yah bener-bener hutan yang ditebang pohonnya hinga gundul. Mana panas teriknya menyengat pula saya sudah ngulat ngulet kaya cacing kepanasan. Tapi setelah itu dari kejauhan nampak pemandangan Dam Muka Kuning (ATB). Orang Melayu menyebut Waduk dengan sebutan Dam. Ada Dam Muka Kuning, di Muka Kuning, Dam Duriangkang di Tanjung Piayu dan Dam Sei Ladi di Sekitaran Baloi.

 Dari Kejauhan nampak Dam Muka Kuning

Setelah memandang Dam itu serasa sejuk sekali, Pemandanganya indah. Masuk kehutan juga adem, banyak pohon menjulang tinggi yang tumbuh liar namun merupakan merupakan kawasan hutan lindung. Masuk hutan trak-trak nya mulai agak curam. Menyerberangi aliran air lewat sebatang pohon yang licin kalau ga hati-hati bisa terpeleset dan kecebur dalam aliran air Pancur.
Sampailah kami di Pancuran yang sejuk. Sayang ketika datang lagi musing kemarau jadi aliran air dari pancuran sangat sedikit. Tapi tetep menarik dengan pemandangan sekeliling hutan. Selain mandi-mandi dikubangan air yang sedikit ada juga yang loncat indah dari atas bebatuan. Tak lupa kami bermain game yang sudah disediakan oleh Tim.

 Dam Muka Kuning dari dekat, Indahnyaa…


Setelah puas kami melanjutkan perjalanan pulang dengan melewati jalur yang ketika awal berangkat. Sebelumnya  Saya pernah ke Pancur ini dengan Tim PT Epson Batam, ketika saya bekerja disana. Setelah dari pancur kami pulang tidak melewati jalur berangkat tapi lewat jalan lain. Trak nya juga lebih lama dan curam-curam naik turun bukit. Yang akhirnya jalan itu tembus ke daerah Batu Aji. Karena mungkin jarang  dilewati oleh penjelajah lain saya menemui banyak penebangan hutan liar. Mesin gergaji meraung-raung dari kejauhan dan sesekali berpapasan dengan orang yang membawa kayu itu. Rombongan kami hanya diam saja, karena takut. Dan malas ribut, karena mereka menggenggam kapak, parang , gergaji dalan lain sebagainya.

Sesekali jalan-jalan yang berbeda dan menantang. Ga ada gunung, hutan pun jadi. Buktinya banyak yang menarik juga yang layak jadi pengisi liburan  selain pantai dan pulau yang begitu banyaknya.  Jika kalian ingin ke Pancur Simpang Dam maka bisa minta guide atau kontak ke markas Cumfire Batamindo di Dormitory Blok A5 depan lapangan CC (Community Centre) ini kalau tidak pindah alamatnya ya. Soalnya sudah dari 2010 yang lalu. Atau menunggu acara tahunan mereka di Lomba Lintas Bukit Cumfire tiap mau 17 Agustusan.

 [Indriatami Suwardi]

  • Facebook Comments
Item Reviewed: Jelajah Hutan, Pilihan Alternatif Liburan di Batam Rating: 5 Reviewed By: Infiltrasi