kian jauh kaki bubuhkan jejak memori
sekian lama berlari menelan waktu hari
merendam purnama menghirup matahari
di sepanjang paras langit di ufuk fajar penanti
sekian lama berlari menelan waktu hari
merendam purnama menghirup matahari
di sepanjang paras langit di ufuk fajar penanti
beringsut pergi sosok pembawa mentari
bersama mimpi yang pernah terukir dalam sanubari
meresapi kala malam gelap diantara rembulan penyaksi
tanpa bayang tertinggali
tanpa salam pesan relung hati
bersama mimpi yang pernah terukir dalam sanubari
meresapi kala malam gelap diantara rembulan penyaksi
tanpa bayang tertinggali
tanpa salam pesan relung hati
untuk setiap malam yang gelap
nan tiada lagu senandung kunang gemerlap
mencari dan mencari
bias semburat meski hanya sehari
yang terangi gumpalan awan berarak sunyi
nan tiada lagu senandung kunang gemerlap
mencari dan mencari
bias semburat meski hanya sehari
yang terangi gumpalan awan berarak sunyi
hingga tertawa menjemput pagi
senyum berlapis terang rembulan dini
tanpa rintihan tangis waktu melumuri
berpeluk aroma cinta sang bidadari
senyum berlapis terang rembulan dini
tanpa rintihan tangis waktu melumuri
berpeluk aroma cinta sang bidadari
kian jauh kaki bubuhkan jejak memori
sekian lama berlari menelan waktu hari
merendam purnama menghirup matahari
di sepanjang paras langit di ufuk fajar penanti
sekian lama berlari menelan waktu hari
merendam purnama menghirup matahari
di sepanjang paras langit di ufuk fajar penanti
***
Jakarta - 23 September 2014
@rahabganendra
@rahabganendra