MB.com, Kupang - Seperti apa rasanya menyelam dalam goa gelap yang memiliki air sebening kristal? Penasaran kan? Simak ceritanya!
Ini masih rangkaian perjalalan ke Alor yang aku dan 3 orang rekan yang
lain, Donny, Jack dan Herdi lakukan beberapa waktu lalu. Awalnya kami
berencana melakukan camping di Pulau Kera namun karena faktor kesehatan
salah seorang rekan yang sepertinya tidak memungkinkan untuk itu kami
merubah rencana. Akhirnya kami hanya explore kota Kupang sebelum kembali
ke Flores. Tujuannya kali ini adalah Goa Kristal yang terletak di desa
Bolok dimana terdapat juga pelabuhan Bolok. Jaraknya sekitar 16 km dari
kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dengan menggunakan motor trail, kami meninggalkan rumah pak Ismet yang
kami jadikan basecamp. Dengan bantuan Metto, pegawai pak Ismet kami
bisa menemukan lokasi Pelabuhan Bolok. Namun Goa Kristal-nya dimana?
Ternyata Metto juga belum pernah ke sana. Setahu dia bahwa Goa Kristal
terletak di dekat Pelabuhan Bolok namun pastinya dia tidak tahu. Kami
bertanya ke salah seorang penduduk yang sedang melintas dan di tunjukkan
lokasi goa yang ternyata letaknya tidak jauh dari kantor Polair. Tak
ada papan petunjuk apapun menuju ke Goa Kristal dan kami hanya
mengandalkan informasi dari orang lain yang kebetulan berada di sekitar
lokasi. Akhirnya kami menemukan tempat parkir motor dan dari sana kami
masih harus berjalan kaki sejauh 50 meter untuk mencapai mulut goa. Hari
sudah mulai sore dan sebentar lagi gelap. Kami berjalan cepat hingga
akhirnya tiba di mulut goa.
(Koleksi Pribadi) Mulut Goa Kristal
Kondisi alam di sekitar goa sama sekali belum terpelihara dan
‘tersentuh’ pengelolaan. Karena sudah sore, kondisi di dalam goa gelap.
Segera kami keluarkan headlamp dan senter yang kami bawa. Tak ada jalur
petunjuk yang harus dilalui di dalam goa jadi harus di cari sendiri. AKu
yang jalan duluan malah sempat terjebak ke ujung batu dan membuatku
kesulitan untuk mundur maupun maju. Donny menemukan jalan lain yang
lebih mudah berteriak memanggilku dan aku harus keluar dari tempatku
berada dengan berjalan mundur untuk menuju ke dasar goa. Batu-batu di
dalam goa yang rendah membuat kami harus jalan menunduk dan
berhati-hati.
(Koleksi Pribadi) Air goa sebening Kristal
Setiba di dasar goa terdapat genangan yang berisikan air yang sangat
bening menyerupai kolam. Airnya yang sangat bening sebening kaca atau
Kristal. Mungkin inilah penyebabnya kenapa goa ini dinamakan goa
Kristal. Kami menyalakan headlamp dan senter yang kami bawa, lalu
mengeluarkan alat snorkeling yang dari dalam daypack. Mulailah aku dan
Donny menyelam sambil foto-fotoan di bawah air goa yang terasa agak
payau. Tak heran karena di kedalaman air goa, ada sebuah lubang sempit
dan dalam yang konon lubang itu tembus ke lautan. Herdi dan Jack juga
ikutan masuk ke air namun hanya sebentar karena tak tahan dengan rasa
dingin. Jadilah hanya aku dan Donny yang bergantian menyelam sementara
Jack dan Herdi memotret kami dari atas.
(Koleksi Pribadi) Free Diving di Goa Kristal
Saat kami menyelam menggunakan alat snorkeling, sangat jelas terlihat
bahwa nun jauh di bawah sana ada sebuah lorong panjang dan dalam. Aku
dan Donny saling memandang dan satu sama lain memberi kode seakan
sepakat untuk menyelam lebih dalam. Kami bersama-sama melakukan
penyelaman tanpa alat atau istilahnya free diving. Kami menyelam cukup
dalam dan hanya ditemani cahaya senter underwater sambil menahan nafas.
Berenang di sela-sela batu di kedalaman 4 meter di dalam goa tanpa alat
menyelam adalah suatu pengalaman seru. Jika salah satu dari kami sudah
mulai merasa kehabisan nafas akan memberi tanda dengan jempol ke arah
atas yang dalam symbol penyelaman itu adalah tanda untuk bergerak ke
atas atau permukaan.
(Koleksi Pribadi) Free Diving di Goa Kristal
Setelah beristirahat beberapa detik untuk mengambil nafas dan
selanjutnya kembali menyelam. Seru dan cukup menegangkan karena nun
jauh di bawah sana tak terlihat dasar goa dan kami menyelam kurang lebih
sedalam 3 - 4 meter dan di atas kami terdapat sebongkah batu. Untuk
melewati batu itu kami harus melewati sebuah celah sempit untuk kembali
ke permukaan air. Sayang sekali kami tak membawa alat diving sehingga
kami tak bisa mengexplore goa ini lebih jauh ke bawah dan harus sering
ke permukaan untuk mengambil nafas dan menyelam lebih dalam.
(Koleksi Pribadi)Free Diving di Goa Kristal
Tanpa terasa hari sudah malam saat kami memutuskan untuk keluar dari
goa. Kami sepakat untuk menyudahi acara menyelam bebas di dalam goa
Kristal ini. Jack dan Herdi sudah menunggu kami karena dDi luar sudah
mulai gelap dan kami kembali memacu motor kami kembali ke kota Kupang.
Goa Kristal Kupang
Foto By : Rahmat Hadi, Donny Alamsyah dan Jack Firman (Mataram)