Logo

Logo
Latest News
Tuesday, September 18, 2012

Alat Musik Gambus Dan Aksara Lota Ende Dipopulerkan Di Jakarta


Oleh: Marlin Bato

Jakarta, 18/09/2012
Ende merupakan salah satu kota terpenting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Terletak di tengah pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Ende juga merupakan tempat pengasingan Bung Karno beserta istri dan anak angkatnya, Inggit Ginarsih dan Ratna Juami, serta memiliki khazana yang tak kalah menarik de
ngan daerah lain.
Terdapat dua jenis khazana budaya yang dimiliki Ende adalah alat musik gambus dan aksara lota. Keduanya merupakan warisan budaya yang sangat bernilai, sayangnya hampir tak ada satupun generasi muda Ende yang berniat untuk melestarikan kedua warisan budaya ini.

Berdasarkan penelusuran sejarah, alat musik gambus dan aksara lota masuk ke bumi Ende bersamaan dengan masuknya pengaruh Bugis di wilayah Flores pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV I, Manggarangi Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin (1593-1639). Kemudian kedua jenis warisan budaya ini beradaptasi dengan budaya lokal.

Pada acara Halal Bihalal - Idul Fitri 1 Syawal 1433-H, bertema; "Berpadu Merajut Kebersamaan Dari Bumi Ende, Bersinergi Membangun Negeri", yang diselenggarakan oleh Keluarga besar DUKKE Ende (Dewan Usaha Kemakmuran Keluarga Ende), gambus dan lota pun turut didatangkan dari daerah asalnya oleh panitia yang diketuai H. Nursalim, warga Ende yang tinggal di Jakarta.

Acara ini dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi H. Azwar Abubakar serta Pemerintah Daerah Kabupaten Ende, Drs. Don Bosco Wangge M. Si. Dalam acara tersebut, alat musik gambus dikolaborasikan dengan pembacaan syair aksara lota berdurasi 5,50 menit.

Tim investigasi berhasil mewawancarai Brimo/Dul (62), pelestari Gambus dan Mustafa Saleh Ngga'e (54) pelestari aksara lota. (Minggu, 16/09/2012) Di Gedung BPPT Jl. M. H. Tamrin Jakarta Pusat.

"Saya tidak tahu pasti dari mana asal muasal gambus, namun yang pasti saya tahu, bahwa alat musik gambus ini berasal dari bangsa Arab yang dibawah oleh orang - orang Bugis ke bumi Ende. Hampir sebagian besar warga Ende merupakan keturunan Bugis yang tersisa disana. Gambus sangat identik denga alat musik padang pasir", Kata Brimo/Dul ketika di konfirmasi.

Sementara Mustafa Sale Ngga'e pelestari lota menuturkan bahwa; "Lota merupakan aksara asli Ende. Orang Bugis sering menyebutnya lontara, tapi ketika masuk ke Ende lota berkembang seiring budaya lokal sehingga meski ada kemiripan, lota memiliki kekhasan tersendiri yang sangat berbeda dengan lontara".

Aksara lota berisikan prosa/syair-syair wo'i (kisah/silsilah keluarga) serta perjalanan hidup manusia, serta doa-doa sehingga ketika dilantunkan dalam notasi lagu, lota mengandung syair ratapan. Salah satu judul lota yang sangat digemari adalah Ratu Ji'e Ne'e Ratu Re'e yang ditulis dalam bahasa Lio - Ende. "Kata Mustafa".

Karena itu, kolaborasi gambus dan lota ini sangat sesuai. Kami sengaja di undang hadir di Jakarta oleh panitia sekaligus untuk mempopulerkan kedua warisan budaya ini, agar mampu membangkitkan minat warga Ende yang tinggal di Jakarta untuk kembali mencintai budaya lokal.

Saat ini, tidak ada satupun generasi Ende yang mampu menggantikan dirinya melestarikan aksara lota ini. "Imbuhnya lagi".

Brimo/Dul dan Mustafa mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Ende berperan aktif melestarikan Gambus dan Lota dengan cara mengembangkan lewat jalur pendidikan sehingga menjadi pelajaran muatan lokal agar proses regenerasi tidak terputus.

RED/JKT/2012


  • Facebook Comments
Item Reviewed: Alat Musik Gambus Dan Aksara Lota Ende Dipopulerkan Di Jakarta Rating: 5 Reviewed By: Infiltrasi