Roy Tei Seran
Oleh; Marlin Bato
This Is a Dream Come True! Sebuah mimpi akan menjadi kenyataan pada perhelatan pilkada Kabupaten Malaka 2020.
Pada seminar Garda NTT di Kementerian Pariwisata pekan lalu, ia menorehkan prestasi gemilang menjadi master of ceremonie memandu jalan cerita ringkas tentang belenggu sumber daya manusia NTT yang tak kunjung tuntas. Ia begitu antusias membranding kaum milenial dan fasih berdialektika serupa drama optatissimus.
This is A Lovely Man, dia adalah anak muda yang pantas dinobatkan sebagai generasi terbaik NTT abad ini. Selain komunikator ulung, ia mampu menjadi magnet bagi siapapun yang mengenalnya. Generasi enerjik ini lahir dari rahim zona ekstrim tapal batas yang acapkali luput dari perhatian.
Ia bukan Vino Giovani Bastian yang moncer dengan film 'Madre'. Ia hanya sebatang jati yang hadir ditengah republik. Namun kehadirannya mampu menghipnotis setiap insan yang dijumpainya.
Dalam satu kesempatan, saya menemukan sosok ini disebuah beranda. Selama hampir dua jam, pria kelahiran Malaka ini bercerita tentang pemikiran dan pengalaman di balik karya-karya spektakuler yang pernah ditekuninya. Tak banyak yang tahu, sebuah road life identik dengan pencarian jati dirinya tentu tak lepas dari berbagai problematika menghantui. Namun saya selalu beranggapan bahwa pencarian jati diri harus dilakukan dengan perjalanan panjang. Kisahnya seperti sinopsis para penakluk.
Di usianya yang masih sangat muda, sosok tampan ini sudah sering tampil di berbagai momentum. Berbagai lakon dan serial peristiwa penting telah dilaluinya, beragam karakter manusia telah mengakrabinya. Namun layaknya pria lainnya, ia pun mengakui bahwa dirinya masih baru dan belum bisa dikatakan sebagai seorang milenial unggul.
Namun, satu potensinya yang dimilikinya, ia mempunyai karakter leadership yang kuat. Dan dia terus membentuk karakter, sekalian pencarian jati diri. Ia tak sungkan untuk belajar semua hal. Kompilasi perjalanan hidupnya sungguh menarik, dari yang tiada menjadi ada, dari antologi menjadi omnibus. Dia adalah jati emas dari Malaka.
Kendati tak memiliki ekspektasi terlampau besar. Bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Tetapi kali ini dia memilih jalan seteru yang terjal. Hamparan mimpi untuk menjadi abdi masyarakat Malaka kini kian nyata. Satu yang diyakininya, bahwa jalan hidup pasti akan menemukan nasibnya sendiri. Akankan mimpinya menjadi kenyataan? Ntalah, hanya Tuhan yang tahu. Yang pasti sanubari Malaka dapat menyisipkan satu isyarat, bahwa hadirnya sosok ini di kontestasi pilkada Malaka 2020 adalah pesan kuat lahirnya generasi baru yang kelak diyakini mampu mengubah jalannya sejarah.
Ini tentang sebuah credo bahwa allegro ini adalah pencetusan kebangkitan kader-kader muda seperti sebuah lakon dalam trailer, dimana kaum muda harus senantiasa bergerak linier dan mengalir laksana air.
Ignatius Roy Tei Seran, sosok muda ini memulai debut di blantika politik tidak hanya diruang terbatas. Niatnya untuk maju di Pilkada Malaka adalah tantangan.
Ingatlah anak muda, tetap rendah hati. Jaga tutur, jaga kata, karena hari ini engkau telah memilih jalan tersulit dalam hidup untuk bermimpi menjadi abdi masyarakat. Perbaikan dekadensi moral adalah tugas utama yang maha berat. Anda akan menemui ruang tak terbatas. Visualisasi tangis haru, kesedihan dan pengharapan akan ditemui sepanjang waktu. Namun kau telah memilih jalan ini. Pergilah, kau diutus.
Semakin tinggi gelombang, semakin kuat badai akan menerjang. Jadilah petarung yang mampu menggerakkan topik hangat media massa, tentu dengan semua hal positif. Kamu adalah sebatang jati emas dari Malaka. Selamat berjuang..